时间:2025-06-01 07:25:16 来源:网络整理 编辑:休闲
Jakarta, CNN Indonesia-- Kondisi fatty liveratau perlemakan hati kini menjadi penyakit hati yang sem quickq在哪下载
Kondisi fatty liveratau perlemakan hati kini menjadi penyakit hati yang semakin sering terjadi, selain hepatitis A, B, dan C. Biasanya, fatty liverbaru ditemukan setelah pasien menjalani USG abdomen, di mana lemak yang terkumpul di organ vital mengganggu fungsinya, seperti di hati.
Doter Spesialis Penykit Dalam Konsultan Hati dan Saluran Cerna di Mayapada Hospital Surabaya, dr. Budi Widodo, Sp.PD, K-GEH menyampaikan, penyebab utama fatty liveradalah gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi lemak dan karbohidrat, konsumsi alkohol berlebihan, obesitas, maupun diabetes. Selain itu, masih terdapat kemungkinan pencetus lainnya.
"Sindrom metabolik yang mencakup dislipidemia atau kelainan lemak darah, kolesterol, trigliserida, diabetes, dan obesitas juga berperan. Faktor lainnya bisa karena penggunaan obat jantung, kemoterapi, atau konsumsi obat tanpa arahan dokter," kata dr. Budi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Pada tahap awal, fatty liverbiasanya tidak bergejala. Namun seiring perkembangan, muncul kelelahan berlebihan, mual, penurunan nafsu makan, serta nyeri di perut kanan atas. Dalam tahap lanjut, kondisi ini dapat menyebabkan pembesaran hati, kulit dan mata menguning, serta gatal-gatal.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hati dan Saluran Cerna di Mayapada Hospital Bogor, dr. Agus Taolin, Sp.PD-KGEH, FINASIM, fatty liver bisa berkembang menjadi peradangan hati (steatohepatitis) atau inflamasi sel hati, bahkan kematian sel hati, yang akhirnya membentuk jaringan parut pada hati (fibrosishati).
"Proses peradangan hati dapat berlanjut dalam kurun 10-20 tahun dan menjadi pengerasan serta pengecilan hati yang sering dikenal dengan istilah sirosis hati. Kelanjutannya akan membuat kerusakan hati permanen, tidak berfungsi dengan baik, bahkan berkembang menjadi kanker hati," kata dr. Agus.
Dr. Agus menambahkan, pendeteksian fatty liverbisa langsung diketahui melalui medical check up rutin dengan pemeriksaan USG Abdomen, CT Scan, dan MRI Abdomen. Sedangkan penanganannya dilakukan dengan penyesuaian terhadap penyebab dan tingkat keparahan penyakit.
"Jika fatty liverdisebabkan oleh sindrom metabolik, dokter biasanya akan menyarankan penurunan berat badan, kontrol kadar lemak dan gula darah, serta berhenti mengonsumsi alkohol. Kemudian, penting juga untuk menerapkan gaya hidup sehat seperti olahraga teratur selama 30 menit sehari, dan mengonsumsi suplemen antioksidan terutama Vitamin E," papar dr. Agus.
Konsultasi lebih lanjut terkait keluhan dan penanganan fatty liverdapat dilakukan bersama tim dokter Gastrohepatology Center Mayapada Hospital seperti dr. Budi, dr. Agus, dan tim dokter lainnya yang berpengalaman menangani berbagai masalah pencernaan dan metabolisme tubuh.
Layanan Gastrohepatology Center Mayapada Hospital sendiri dikenal sangat komprehensif, mulai dari deteksi, diagnosis dini, hingga pembedahan.
Pasien dapat membuat jadwal konsultasi dan pemeriksaan dengan mudah melalui aplikasi MyCare dari Mayapada Hospital. Bagi pasien yang memiliki asuransi kesehatan seperti Allianz, Mayapada Hospital memberi benefit layanan rawat jalan dan rawat inap secara non-tunai di seluruh unit Mayapada Hospital.
Gaya hidup sehat dengan berolahraga pun bisa dilakukan menggunakan fitur Personal Health di MyCare, yang dapat menghitung jumlah kalori terbakar, jumlah langkah kaki harian, menghitung detak jantung normal, serta indeks massa tubuh (BMI).
Tersedia pula berbagai informasi seputar kesehatan dan layanan di Mayapada Hospital di MyCare dalam fitur Health Articles & Tips. Unduh MyCare di Google Play Store dan App Store untuk memperoleh bonus reward point saat registrasi pertama kali, yang bisa dipakai sebagai potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.
(rea/rir)Tingkatkan Sinergitas, Polri Bersama Wartawan Gelar Bhayangkara Presisi Bowling Cup2025-06-01 07:20
Pansus: Belum Ada Pembahasan Bekukan Anggaran KPK2025-06-01 06:58
Korupsi Pembuatan Patung Hingga Rp6,2 Miliar, Terdakwa Cuma Divonis 1 Tahun2025-06-01 06:54
FOTO: Kala Anak2025-06-01 06:45
Astra Dukung Paviliun dan Perayaan National Day Indonesia di World Expo 2025 Osaka2025-06-01 06:40
Indosat Dukung Transformasi Digital Nias di HUT Gunungsitoli2025-06-01 06:06
Dicap Skema Ponzi, Harga Bitcoin Dinilai Naik Gegara Manipulasi BlackRock CS2025-06-01 05:58
Ini Tanda Kamu Terlalu Banyak Tidur, Lelah dan Sulit Fokus2025-06-01 05:47
Berkontribusi dalam Penyediaan Nutrisi, Sarihusada Raih Penghargaan di Ajang Peduli Gizi 20252025-06-01 05:28
Awas, Kamu Bisa Kena 4 Penyakit Kulit Ini di Musim Hujan2025-06-01 04:56
Jokowi Fokus Kedaulatan Pangan dan Energi Jelang 89 Hari Pemerintahannya Berakhir2025-06-01 07:14
Konsulat RI Tawau Pulangkan 3 WNI ke Gunung Kidul2025-06-01 06:56
Refocusing Anggaran Kemensos, Gus Ipul : Memperkecil Operasional, Memperkuat Program Pro Rakyat2025-06-01 06:24
FOTO: Semarak Festival Pariwisata di Gurun Sahara2025-06-01 06:04
Program Konversi 1.000 Motor Listrik Gratis Sudah Dimulai, KESDM Optimis Berhasil2025-06-01 06:02
Viral Tagar Kabur Aja Dulu, Kenapa Anak Muda Tertarik Pindah ke Luar Negeri?2025-06-01 05:57
Kejati Jabar Amankan Uang Negara Sebesar Rp11,5 Miliar2025-06-01 05:43
Trump Kecewa, Sanksi Tambahan Dipersiapkan untuk Rusia2025-06-01 05:12
7 Minuman Ini Rasanya Enak, Tapi Bisa Merusak Ginjal2025-06-01 04:54
Keren! Prabowo Rela Hujan2025-06-01 04:44